Kita Kini, Kita Selamanya
Teman, Angin malam ini berhembus sejuk
Tiba-tiba kalaedoskop hari-hari kemarin berkelebat
Hari-hari panjang selama dua tahun kebersamaan kita
Malam ini menjadi malam yang sentimentil
Kawan, besok di sebuah ruangan
Kita akan berdiri sejajar
Tak memandang tiga koma atau dua koma
Tiga huruf akan bersemayam dibelakang nama kita bersama
Teman, besok ruangan itu akan menjadi altar
Di sana bersanding suka dan duka
Di sana bersanding senang dan merana
Di sana bersanding benci dan cinta
Di sana bersanding macam-macam ria dan asa
Di sana bersanding semua rasa atas usaha kita
Kawan, mungkin setelah esok kita jarang lagi berfriksi
Raga tidak lagi kelahi
Logika tidak lagi egois
Hati tidak lagi kudeta
Namun,
Teman, nanti... saat umur berkepala delapan
Pikun mungkin akan melemahkan ingatan
Namun kita, kalian, akan selalu menjadi goresan yang tak hilang
Goresan di memori hati, ada yang indah ada yang tak elok
Goresan yang akan ada sampai akhir hayat
Karena kita sekarang, adalah kita selamanya
Paus B07, 15 Desember 2010, malam sebelum Yudisium :)
Pict : Tribute to ratnaariani.wordpress.com
1 Respons:
Hmmm,...tak ada yang lebih indah dari sebuah persahabatan, apalagi long lasting friendship
:)
Posting Komentar