Jaket Jeans

16 Maret 2008 11.50 By Firdaus

Akhirnya, setelah sebulan lebih satu hari mengikuti diklat, saya harus kembali lagi menjalani rutinitas sehari-hari di kantor tercinta. Ada banyak cerita, pengalaman baru, teman baru, kenakalan baru, cinta baru, ilmu baru,baju baru, kebiasaan baru bahkan sampai pemikiran baru.

Salah satu yang baru saya dapatkan adalah sebuah jaket baru. Bahannya dari jeans murahan. Warnanya hijau tapi sudah memudar disana-sini dan hijaunya tinggal nampak seperti warna kopi susu. Hehehehe. Jaket itu pemberian teman. Tapi bukan teman baru. Dasar tidak tahu diri, manusia bejat, dan tidak bisa bersyukur, bukannya berterimakasih, saya malah menghina pemberian teman saya itu. Seolah-olah saya lupa kalau jaket itu yang menemani saya saat kedinginan kala keluyuran ditengah malam.

Untung teman saya teman yang baik. Mungkin dia sudah resisten dengan hinaan-hinaan dari saya. Sebenarnya sih bukan hinaan. Cuma ekspresi ketidak puasan yang berlebih atas sebuahkekurangan dan ketidak sempurnaan. Lantas saya mencoba bercermin. Bukan untuk memastikan bahwa wajah saya masih secakep bulan sebelummnya, tapi mencoba memahami perasaan teman saya itu. Kalau dipikir-pikir, saya juga mungkin telah, sedang, dan akan merasakannya juga. Hanya saja pemberian saya bukanlah sebuah barang.

Setiap SMS yang saya kirim, hanya dibalas seperlunya dan kadang menyebalkan. Katanya sih karena saya--nya yang cuek dan tidak sayang. Basi. Padahal SMS itu bukannya sebentuk perhatian? Dan bukankah perhatian juga pemberian? Saya sebenarnya bingung tapi tidak bingung. Sepertinya memang tidak enak jika pemberian kita akhirnya hanya disepelekan. Mungkin pemberian saya memang yang tidak layak, sama seperti jaket lusuh pemberian teman saya yang mungkin memang pantas dihina. Tapi sekecil apapun pemberian, asalakan ikhlas, nilainya tetaplah ada.

Maaf buat teman saya yang jaketnya sudah saya hina. Keren kok jaketnya. Saya serasa melihat Ahmad Dhani saat bercermin. Hehehehehehehehehe. Semoga saya tidak di gituin juga deh,rasanya aneh.

Hotel Anggrek Delia
Makassar, 13 Desember 2007

0 Respons:

Posting Komentar